Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

diktat kelas 6 : tema 2 persatuan dalam perbedaan

TEMA 2
PERSATUAN DALAM PERBEDAAN

diktat kelas 6 : tema 2 persatuan dalam perbedaan


A. Tujuan Pembelajaran

   1.  diktat kelas 6 : tema 2 persatuan dan kesatuan - siswa mampu menyebutkan informasi penting menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana pada peta pikiran dengan tepat. Setelah berdiskusi, siswa mampu mengembangkan informasi pada peta pikiran melalui tulisan dengan detail.

   2. siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif pada teks tentang semangat persatuan.

   3. siswa mampu menyebutkan ciri kata baku dengan benar.

B. Standar Kompetensi

   1. Subtema 1 :  Rukun dalam Perbedaan

   2. Subtema 2 : Bekerja Sama Mencapai Tujuan

   3. Subtema 3 :  Bersatu Kita Teguh

C. Kompetensi Dasar

   3.2 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek apa, dimana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.

D. Indikator

   Subtema 1 :  Rukun dalam Perbedaan

   3.2.1 Menyebutkan informasi penting menggunakan aspek apa, di mana,kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana pada peta pikiran

   Subtema 2 : Bekerja Sama Mencapai Tujuan

   3.2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif pada teks tentang semangat persatuan 

   Subtema 3 :  Bersatu Kita Teguh

   3.2.3 Menyebutkan ciri kata baku

E. Ringkasan Materi

   1. Pengertian Kata dan kalimat tanya

      a. Kata tanya adalah kata yang dipakai dalam kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu, baik itu orang/benda, perbuatan/tindakan, keadaan/situasi, dan lain sebagainya.

      b. Kalimat tanya adalah kalimat yang didalamnya terkandung sebuah pertanyaan kepada pihak lain, yang diajukan untuk memperoleh jawaban dari pihak yang ditanya.

      c. Namun terkadang kalimat tanya juga tidak mengharuskan sebuah jawaban karena hanya bersifat memastikan sesuatu hal.

   2. Ciri-ciri Kata Tanya

      a. Kata tanya selalu diikuti dengan tanda tanya pada akhir kalimat.

      b. Kata tanya biasanya terletak di awal sebuah kalimat tanya.

      c. Kata tanya seringkali diikuti atau ditambahkan dengan imbuhan sufiks –kah. Seperti : apakah, siapakah, dimanakah, kapankah dan lain sebagainya.

   3. Fungsi Kata Tanya

      a. Kata tanya “Apa”

         Berfungsi : untuk menanyakan benda atau sesuatu, keadaan atau perbuatan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “apa” adalah benda atau sesuatu, pengertian maupun penjelasan tentang hal yang ditanyakan.

      b. Kata tanya “Siapa”

         Berfungsi : untuk menanyakan orang atau pihak yang terlibat.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “siapa” adalah orang atau pelaku serta pihak yang terlibat sesuatu hal yang ditanyakan.

      c. Kata tanya “Kapan”

         Berfungsi : untuk menanyakan waktu terjadinya sebuah/suatu peristiwa atau kejadian.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “kapan” adalah waktu kejadian terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan atau tahun.

      d. Kata tanya “(Di, Ke, Dari) Mana”

         Berfungsi : untuk menanyakan tempat berlangsungnya suatu peristiwa, lokasi yang akan dituju, tempat yang sedang ditgunakan atau yang telah didatangi.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “(di, ke, dari) mana” adalah tempat berlangsungnya suatu peristiwa/kejadian, lokasi yang akan dituju, tempat yang sedang dipakai atau yang telah didatangi.

      e. Kata tanya “Mengapa”

         Berfungsi : untuk menanyakan sebab atau alasan suatu peristiwa terjadi.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “mengapa” adalah penjelasan tentang sebab atau alasan sebuah peristiwa yang terjadi, dan ditandai dengan pemakaian konjungsi atau kata hubung ‘karena’ atau ‘sebab’.

      f. Kata tanya “Bagaimana”

         Berfungsi : untuk menanyakan keadaan atau kejelasan tentang sesuatu hal, cara atau proses pengerjaan sesuatu.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “bagaimana” adalah penjelasan tentang keadaan, cara atau proses terhadap sesuatu hal yang ditanyakan.

      g. Kata tanya “Berapa”

         Berfungsi : untuk menanyakan banyak, jumlah atau satuan.

         Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “berapa” adalah banyak, jumlah atau satuan tentang sesuatu hal yang ditanyakan

   4. Kalimat Efektif

      Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

      a) Syarat Kalimat Efektif

         Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.

         1) Sesuai EYD

            Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

         2) Sistematis

            Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

         3) Tidak Boros dan Bertele-tele

            Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

         4) Tidak Ambigu

            Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

      b) Ciri-ciri Kalimat Efektif

         Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

         1) Kesepadanan Struktur

            Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.

            a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

            b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

               Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:

               Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

               Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

            c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

               Contoh:

               Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)

               Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

            d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

               Contoh:

               Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

               Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

         2) Kehematan Kata

            Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

            Contoh Kata Jamak:

            o Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

            o Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

            Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.

            Contoh Kata Sinonim:

            o Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)

            o Ia masuk ruang kelas.

            Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas. Kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.

         3) Kesejajaran Bentuk

            Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

            Contoh:

            o Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)

            o Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

         4) Ketegasan Makna

            Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

            Contoh:

            o Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)

            o Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

         5) Kelogisan Kalimat

            Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.

            Contoh:

            o Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)

      5. Kata Baku

         Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah di tentukan, Atau kata baku adalah kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering dipakai pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam sebuah pengungkapan kata-kata.

         Kata-kata baku yakni kata yang dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku bila kata yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidak bakuan suatu kata bukan hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari.

         a. Ciri-Ciri Kata Baku

            o Kata baku tidak di pengaruhi bahasa daerah

            o Kata baku idak di pengaruhi bahasa asing

            o Pada pemakaian imbuhan secara eksplisit

            o Buka adalah bahasa percakapan

            o Gunakan yang sesuai dengan konteks kalimat

            o Tidak terkontaminasi atau tidak rancu

            o Kata baku tidak mengandung arti pleonasme

            o Tidak mengandung hiperkorek

            Contoh Kata Baku

            Misalnya seperti: objek, pasif, praktik, efektif, karena, foto, biosfer, bus, aktif, november,apotek, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-sebagainya.

            Contoh Kalimatnya

            Pada hari senin saya melaksanakan upacara bendera.

F. Sajian Contoh 

   Contoh latihan soal 

   1. Yang merupakan kata tanya menunjukan waktu adalah

      A. Kapan

      B. Kenapa

      C. Apaan

      D. apa-apaan

Jawaban soal di atas adalah (a) Kapan

G. Uji Kompetensi (Soal Latihan)

   Bentuk soal : Pilihan ganda

   Petunjuk pengerjaan soal : Berilah tanda silang (x) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling  benar !

   1. Kata tanya ragam standar di bawah ini, kecuali...

      A. Berapa

      B. Bagaimana

      C. Kenapa

      D. di mana  

   2. Di bawah ini adalah kalimat tanya yang menanyakan waktu, kecuali...

      A. Bilamana

      B. Kapankah

      C. Bukankah

      D. Bila

   3. Kalimat tanya yang bermaksud untuk menggali informasi ialah....

      A. Bagaimana cara berwirausaha supaya berhasil?

      B. Maukah kau menerima bantuanku?

      C. Untuk apa kita hidup bila sia-sia?

      D. Benarkah apa yang dikatakan Julian?

   4. (1) Para hadirin semua yang sangat terhormat kami ucapkan terima kasih atas partisipasi yang telah diberikan. (2) Semoga amal budi para ibu/bapak mendapat imbalan dari Tuhan.

      Agar kalimat (1) menjadi kalimat efektif, kata yang harus dihilangkan adalah....

      A. hadirin, sangat, dan yang

      B. para, semua, dan sangat

      C. hadirin, yang, dan sangat

      D. para, sangat, dan terhormat

   5. (1) Kepada semua siswa peserta lomba, agar segera masuk ke dalam ruang seleksi. (2) Pelaksanaan lomba akan segera dimulai.

      Agar kalimat tersebut efektif, kata yang dihilangkan adalah ...

      A. semua, lomba, masuk

      B. kepada, siswa, segera

      C. semua, peserta, agar

      D. kepada, semua, lomba

   6. Berikut ini adalah kalimat yang tidak efektif …

      A. Pemerintah harusnya tidak antirakyat.

      B. Kenaikan harga sembako membuat rakyat menjerit.

      C. Cara untuk merawat kulit adalah sangatlah mudah.

      D. Menjaga kesehatan tidaklah semudah yang dikira.

   7. Kata baku yang sesuai KBBI dibawah ini, kecuali ...

      A. Bank

      B. Ijin

      C. Aktif

      D. Apotek

   8. Kata baku tidak dipengaruhi oleh ...

      A. KBBI

      B. Bahasa Daerah

      C. EYD

      D. Makna

   9. Kalimat dibawah ini yang mengandung kata tidak baku adalah ...

      A. Saya pergi ke apotik untuk membeli obat

      B. Ibu Toni adalah seorang mantan atlet

      C. Ayah melakukan ekspor barang dengan temannya

      D. Rudi memberikan nasihat pada teman-temannya

   10. Kalimat dibawah ini yang termasuk kata baku adalah ...

      A. Dokter sedang mendiagnosis seorang pasien

      B. Tina enggak mau makan

      C. Veronica sedang bobok siang di kamarnya

      D. Feri adalah anak yang aktiv dan berprestasi

terimakasih telah membaca diktat kelas 6 : tema 2 persatuan dalam perbedaan, semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "diktat kelas 6 : tema 2 persatuan dalam perbedaan"