diktat kelas 6 : tema 3 tokoh dan penemuan
TEMA 3TOKOH DAN PENEMUAN
A. Tujuan Pembelajaran
diktat kelas 6 : tema 3 tokoh dan penemuan - memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. siswa mampu mengidentifikasi perubahan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat
2. siswa mampu nenyebutkan informasi penting dari teks eksplanasi yang dibaca
3. siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri kosakata baku pada teks
B. Standar Kompetensi
1. Subtema 1 : Penemu yang Mengubah Dunia
2. Subtema 2 : Penemuan dan Manfaatnya
3. Subtema 3 : Ayo, MenjadiPenemu
C. Kompetensi Dasar
3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca
D. Indikator
Subtema 1 : Penemu yang Mengubah Dunia
3.2.1 Menyebutkan informasi penting dari teks eksplanasi
Subtema 2 : Penemuan dan Manfaatnya
3.2.2 Menyebutkan informasi penting dari teks eksplanasi yang dibaca
Subtema 3 : Ayo, Menjadi Penemu
3.2.3 Mengidentifikasi ciri-ciri kosakata baku pada teks
E. Ringkasan Materi
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan hubungan logis dari beberapa proses yang menerangkan atau menjelaskan bagaimana suatu fenomena alam maupun sosial terjadi. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Priyatni (dalam serupa.id. 2020) yang mengemukakan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang berisikan penjelasan tentang proses yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, pengetahuan, budaya dan lainnya.
Maka, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial maupun peristiwa dn pengalaman pribadi melalui media teks.
a. Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki fungsi sosial menjelaskan atau menganalisis proses munculnya atau terjadinya sesuatu, tujuan dari teks ini adalah memaparkan sesuatu agar menjadi lebih jelas dan memberikan pengetahuan tambahan terhadap pembacanya.
1) Identifikasi Fenomena/Peristiwa
Berisi identifikasi terhadap fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan. Berarti menetapkan, memastikan dan mengenalkan suatu fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan.
2) Rangkaian Kejadian
Penjelasan atau perincian atas kejadian atau sebab-akibat yang relevan dengan fenomena atau peristiwa yang telah diidentifikasi.
3) Ulasan
Merupakan komentar hingga penilaian atau penyimpulan konsekuensi dari fenomena/peristiwa yang telah dipaparkan penjelasannya.
b. Pola Pengembangan Isi Teks Eksplanasi
Pola pengembangan teks adalah pengembangan paragraf yang disusun dari beberapa kalimat secara runut sehingga membentuk suatu gagasan utuh yang jelas dan sesuai dengan maksud dari teks yang ditulis. Suatu teks yang baik, apapun jenisnya harus memiliki pola pengembangan teks yang tepat sesuai dengan kebutuhan utama dari teks tersebut.
Teks ini juga memiliki beberapa pola pengembangan yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan pola pengembangannya, secara umum tekeksplanasi dapat dikatakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Pola Kronologis / Proses
Teks eksplanasi yang disusun berdasarkan urutan waktu yang menjelaskan suatu proses terjadinya fenomena atau bagaimana urutan kejadian suatu peristiwa.
2) Pola Kausalitas / Sebab Akibat
Yaitu teks yang disusun berdasarkan hubungan sebab akibat yang menjelaskan mengapa atau bagaimana suatu peristiwa atau fenomena terjadi.
c. Ciri Teks Eksplanasi
Berdasarkan berbagai penjabaran yang telah disampaikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1) Strukturnya terdiri atas pernyataan umum (gambaran awal tentang apa yang disampaikan), deretan penjelas (inti penjelasan apa yang disampaikan), dan interpretasi (pandangan atau simpulan).
2) Memuat informasi berdasarkan fakta atau biasa disebut informasi faktual.
3) Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan, misalnya tentang sains
d. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Selain ciri di atas, kaidah kebahasaan juga dapat menjadi ciri khas yang konkret dari teks eksplanasi. Kebahasaannya sendiri tergantung dari pola pengembangan dan tema umum dari judulnya. Jika teks eksplanasi menggunakan pola pengembangan kronologis, maka akan banyak ditandai oleh konjungsi lalu, kemudian, akhirnya, sekarang, sebelumnya, dsb.
Sementara itu jika teks eksplanasi menggunakan pola kausalitas maka konjungsi maka kaidah kebahasaannya akan banyak didominasi oleh konjungsi seperti: sebab, karena, akibatnya dan sejenisnya. Berikut ini adalah beberapa poin utama kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi:
1) Pola pengembangan kronologis akan banyak menggunakan konjungsi kronologis seperti: kemudian, akhirnya, selanjutnya, sekarang, sebelumnya, dan sejenisnya.
2) Pola pengembangan kausalitas (sebab-akibat) akan memiliki konjungsi kausalitas seperti: sebab, karena, akibatnya, dan sejenisnya.
3) Menggunakan kata peristilahan atau teknis seperti: industri pariwisata, otomotif, sektor pertanian, dsb.
4) Menggunakan kata benda fenomena seperti: angin tornado, tata surya, gerhana matahari, kerajinan tangan, dsb.
5) Menggunakan kata kerja tindakan,jika berisi suatu tindakan yang objeknya berupa alam atau fenomena sosial/budaya seperti bepergian, berwisata, mengajak, berkunjung, berjalan-jalan
6) Cenderung lebih banyak menggunakan kalimat pasif.
e. Contoh Teks Eksplanasi
Berikut adalah beberapa contoh teks eksplanasi berdasarkan pola pengembangan kausalitas (sebab akibat) dan kronologis (proses).
Eksplanasi Kausalitas (Sebab Akibat)
Gunung Meletus
Gunung meletus adalah peristiwa keluarnya endapan magma dari perut bumi yang didorong oleh gas bertekanan tinggi yang terjadi pada gunung berapi. Hasil letusan gunung berapi antara lain: lava, lahar, gas vulkanik, hujan abu, dan awan panas. Pada akhirnya fenomena bencana tersebut akan menyebabkan berbagai kerusakan seperti kerusakan lingkungan, tercemarnya udara dan bahaya langsung bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
Eksplanasi Kronologis (Proses)
Proses Terjadinya Gunung Meletus
Mula-mula suhu di sekitar akan naik dan mata air di sekitar akan menjadi kering. Lalu gunung akan mengeluarkan suara bergemuruh, kadang disertai getaran atau gempa kecil. Kemudian Endapan magma terdorong dari perut bumi oleh gas bertekanan tinggi. Setelah itu letusan gunung berapi menghasilkan lava, lahar, gas vulkanik, hujan abu dan awan yang panas.
2. Pengertian Fakta dan Opini
Fakta adalah pernyataan yang menampilkan situasi riil dari sebuah masalah ataupun kejadian. Karena hal inilah, bisa dikatakan bahwa kebenaran sebuah fakta sudah teruji. Di dalam fakta, tidak ada lagi pendapat antara orang yang satu ataupun yang lain. Yang ada hanyalah situasi nyata yang memang telah terbukti dan terverifikasi.
Opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi. Opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta lingkungannya dalam menanggapinya situasi ataupun persoalan tersebut.
a. Ciri-ciri Fakta dan Opini
Baik fakta maupun opini memiliki ciri-cirinya tersendiri yang membedakan satu sama lain. Berikut ini adalah ciri khas dari keduanya yang bisa dilihat dari sebuah kalimat.
Ciri-ciri Kalimat Fakta
1) Memiliki Data Akurat
Dalam kalimat fakta, teman-teman cenderung bisa menemukan ada data yang jelas terhadap suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistic, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.
Contoh: Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus terakhir pada 2010 mencapai lebih dari 237 juta jiwa.
2) Bersifat Objektif
Yang dimaksud objektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.
Contoh: Berdasakan catatan Komnas Perempuan, angka kekerasan dalam rumah tangga pada 2015 meningkat sebesar 9 persen dibandingkan pada 2014.
3) Benar-benar Terjadi
Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti kamu bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang. Contoh: Sepeda motor tersebut menabrak seorang anak kecil yang tengah menyeberang jalan.
Ciri-ciri Kalimat Opini
1. Mengandung Pendapat Pribadi ataupun Orang Lain
Yang namanya opini, berarti dalam kalimat tersebut kamu akan menemukan pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang tersebut juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Kapolsek menduga ada pihak yang sengaja membakar ruko-ruko di daerah Tangerang tersebut.
2. Bersifat subjektif
Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subjektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.
Contoh: Saya yakin dia berselingkuh dengan pacar saya.
3. Memiliki Kata-kata yang Bersifat Relatif
Pada kalimat opini, kamu akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Yang dimaksud relatif di sini adalah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah bergantung siapa yang mengucapkannya. Kata-kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.
Contoh: Semakin mendekati hari pelaksanaan pemilihan kepala daerah, biasanya black campaign semakin gencar dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
3. Kata Baku
Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah di tentukan, Atau kata baku adalah kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata baku umumnya sering dipakai pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam sebuah pengungkapan kata-kata.
Kata-kata baku yakni kata yang dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang sudah di tentukan sebelumnya dan suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku bila kata yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. ketidak bakuan suatu kata bukan hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu kalimat yang tidak benar. Biasanya kata tidak baku selalu muncul dalam percakapan kita sehari-hari.
Ciri-Ciri Kata Baku
o Kata baku tidak di pengaruhi bahasa daerah
o Kata baku idak di pengaruhi bahasa asing
o Pada pemakaian imbuhan secara eksplisit
o Buka adalah bahasa percakapan
o Gunakan yang sesuai dengan konteks kalimat
o Tidak terkontaminasi atau tidak rancu
o Kata baku tidak mengandung arti pleonasme
o Tidak mengandung hiperkorek
Contoh Kata Baku
Misalnya seperti: objek, pasif, praktik, efektif, karena, foto, biosfer, bus, aktif, november,apotek, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-sebagainya.
Contoh Kalimatnya
Pada hari senin saya melaksanakan upacara bendera.
F. Sajian Contoh
Contoh latihan soal
1. Gunung es terbuat dari kumpulan es air tawar yang terbawa ke laut karena adanya pecahan gletser, atau ketika potongan es terpisah dari lapisan es yang mengapung. Sebagian kecil es mengapung di antara air laut yang asin, sedangkan bagian yang tebal tidak terlihat di bawahnya. Gunung es berasal dari daratan. Oleh karena itu, gunung es mengandung batuan besar maupun kecil yang terbawa gletser atau lapisan es dari batuan padat. Batuan itu menyebabkan gunung es menjadi berat sehingga melesap lebih dalam di laut.
Topik teks di atas adalah….
A. Fenomena gunung es
B. Proses terjadinya gunung es
C. Pecahan gletser
D. Air tawar membantu terjadinya es
Jawaban soal diatas adalah (b) Proses terjadinya gunung es
G. Uji Kompetensi (Soal Latihan)
Bentuk soal : Pilihan ganda
Petunjuk pengerjaan soal : Berilah tanda silang (x) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling benar !
Pilihlah jawaban yang paling benar!
(Cuplikan di bawah ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1-3)
(1) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia merupakan peristiwa bersejarah. (2) Peristiwa tersebut tidak hanya penting diketahui oleh rakyat Indonesia sendiri, tetapi juga harus diumumkan ke seluruh penjuru dunia. (3) Oleh karena itu, beberapa saat setelah proklamasi itu dibacakan oleh Soekarno-Hatta, berbagai usaha dilakukan oleh para pejuang.
1. Cuplikan di atas mengenalkan fenomena ....
A. peristiwa proklamasi sebagai peristiwa bersejarah
B. bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka
C. pentingnya dunia mengenal peristiwa proklamasi
D. Soekarno Hatta sebagai tokoh proklamator Indonesia
2. Paragraf di atas disusun dengan pola ….
A. kausalitas
B. kronologis
C. generalisasi
D. spesialisasi
3. Kalimat yang menggunakan keterangan waktu dan konjungsi penyebaban dalam cuplikan di atas dinyatakan dengan nomor ….
A. (1)
B. (1) dan (2)
C. (2)
D. (3)
Bacalah cuplikan teks di bawah ini !
Presiden Sukarno beserta rombongan memasuki lapangan . Presiden melakukan pidato dan bendera Merah Putih pun dikibarkan. Untuk menghindari insiden dengan tentara Jepang, Bung Karno hanya menyampaikan sedikit pesan kepada rakyat agar tetap percaya kepada pimpinan. Masyarakat kembali ke tempat mereka masing-masing dengan tertib dan tenang.
4. Teks di atas menjelaskan peristiwa ….
A. Pidato Presiden Sukarno di lapangan
B. penyambutan Presiden Sukarno
C. hubungan baik pemimpin dengan rakyatnya
D. ketertiban dan ketenangan masyarakat
Bacalah cuplikan teks di bawah ini !
(1) Transportasi kereta api mempunyai keunggulan dibandingkan dengan transportasi darat yang lain. (2) Keunggulan itu antara lain hemat energi dan dampak lingkungan yang ditimbulkan relatif lebih kecil. (3) Selain itu kereta api merupakan sarana angkutan yang lebih ekonomis baik bagi penumpang maupun barang untuk jarak jauh. (4) Hal ini diungkapkan oleh kepala PJKA dalam harian ibukota.
5. Kalimat yang berisi pendapat adalah kalimat . . . .
A. pertama
B. ketiga
C. kedua
D. keempat
Bacalah cuplikan teks di bawah ini !
(1) Dia memang patut disebut sebagai maniak bola. (2) Sejak usia 10 tahun, Ueda telah mendedikasikan hidupnya untuk olahraga sepakbola. (3) Kini dia berusia 29 tahun. (4) Dia mengaku tidak bisa memisahkan hidupnya dengan sepakbola.
6. Kalimat-kalimat yang berupa fakta adalah nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (3) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (4) dan (1)
Bacalah cuplikan teks di bawah ini !
1)Selama ini, pemerintah banyak mengalokasikan dana untuk pengadaan mesin pengering gabah. 2) Diharapkan, mesin pengering gabah bisa menaikkan daya tawar petani di hadapan Bulog atau pedagang. 3) Maka, pemerintah harus betul-betul memperhatikan nasib petani. 4) Bukan sekadar janji-janji dan mengklaim memperhatikan petani.
7. Kalimat yang merupakan fakta adalah nomor . . . .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
kemarin bapak sama saya lagi sakitt..
Terus saya minum obat dari apotik..
Kok malah bapak saya yang sembuhh...
8. Manakah dari teks di atas yang merupakan kata tidak baku....
A. sakit
B. sembuh
C. malah
D. apotik
Saya membelikan obat bapak di apotek
9. Manakah dari teks di atas yang merupakan kata baku....
A. membelikan
B. obat
C. di apotek
D. apotek
10. Berikut ini kata tidak baku sesuai paragraf tersebut, kecuali ..
A. Nimbul
B. Firus
C. Udah
D. Terjangkit
Posting Komentar untuk "diktat kelas 6 : tema 3 tokoh dan penemuan"